| Meta | Keterangan |
|---|---|
| Abstrak |
Artikel ini membahas terkiat draf revisi RUU KUHAP dikritik karena menghapus kewenangan Kejaksaan dalam penyidikan kasus korupsi, membatasi perannya hanya pada pelanggaran HAM berat. Keputusan sepenting ini harus dibahas lebih mendalam dengan melibatkan pemangku kepentingan. Dalam KUHP baru, tindak pidana korupsi, terorisme, dan lainnya telah diatur jelas, sehingga revisi RUU KUHAP seharusnya tetap mempertahankan kewenangan Kejaksaan.
|
| File Abstrak | Download Abstrak |
| Jenis | Artikel Online |
| Judul | Pakar Hukum Minta Kejaksaan Harus Tetap Berwenang Menyidik Kasus Korupsi |
| Tahun | 2025 |
| Tanggal Terbit | 17 March 2025 |
| Tempat Terbit | Semarang |
| T.E.U Orang/Badan/Pengarang | - |
| Bidang Hukum | Hukum Pidana |
| Subjek | UUD, Jaksa, Pakar Hukum, Kejaksaan, RUU KUHAP |
| Bahasa | - |
| Lokasi | - |
| Sumber | - |
| Penerbit | - |
| Status Dokumen | Berlaku |
JDIH UNNES menyediakan Dokumen dan Informasi Hukum di Universitas Negeri Semarang yang lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan mudah.
2348
908735
2694
9
16078